Prosedur Pemuatan Minyak
Sebelum mengadakan pemindahan minyak apakah untuk bunker atau pemuatan di kapal tanker harus diadakan perencanaan yang baik termask briefing terhadap ABK yang akan terlibat dalam tugas tersebut
I. Pertama Mualim I membuat Stowage plan dan Ballast sequencenya, sehingga kita dapat menentukan SF, BM dan GMnya dalam setiap sequencenya. Setelah Stowage plan dibuat konsultasikan dengan Nakhoda untuk rencana muat dan MSDS serta Port Information terminal muat tersebut.
Memeriksa kandungan Oxygen content pada tiap-tiap tangki apakah aman untuk dimuati, diusahakan kadar oxygennya kurang dari 8%.
Memeriksa semua valve, expantion join dan system sudah siap dan line up tidak ada system yang tidak berfungsi.
Memeriksa peralatan yang diperlukan antara lain alat ukur dan sample yang digunakan dan tersertifikasi, reducer, hose dan crane
II. Kemudian Mualim I menjelaskan kepada ABK yang akan bertugas hal hal berikut :
- Rencana tanki tanki yang mau diisi,lokasi dari pipa pipa ,katup katup,ventilasi dan tanki overflow
- Jumlah personil yang bertugas
- Dijelaskan prosedur sebelum ,selama kegitan
- Komunikasi antara petugas dan dengan pihak darat/tongkang
- Langkah Langkah persiapan untuk pemberhentian pemompaan di tiap tanki
- Langkah untuk emergency stop bila diperlukan
- Sebelum pelaksanaan agar memeriksa semua peralatan safety siap sedia, Scupper plug, Wilden pump, SOPEP equipment dalam keadaan , berfungsi dengan baik dan dapat digunakan setiap saat
- Kemudian melaporkan Kembali kepada Nakhoda
Saat Kapal tiba dan sandar di Pelabuhan.
Setelah kapal sandar, maka Chief officer atau diwakili oleh mualim lainnya untuk melakukan Safety Inspection dengan Mooring master atau safety Officer untuk memastikan semua peralatan dalam keadaan baik dan siap digunakan sesuai dengan ship/shore safety checklist.
Memeriksa kondisi tangki yang akan dimuat apakah sudah betul betul bersih dan kerinMemastikan semua kerangan dan ventilasi system (P/V Valve & Mast Riser) sudah siap, IG brance semua tangki open & lock dan sesuai dengan nominasi yang direncanakan.
Melakukan briefing dengan Loading Master dan surveyor untuk rencana muat dan menanda tangani Agreement untuk menentukan Jenis muatan, komunikasi yang digunakan, Loading rate, pressure manifold, first tank nomination dan memastikan dengan MSDS yang diterima apakah sudah yang terbaru atau ada penanganan khusus untuk muatan tersebut selama muat atau
sesudah muat dan karakteristiknya dan menyiapkan documen-dokumen yang diperlukan seperti ;
- Vessel Experience Factor (VEF)
- Notice of Readiness.
- Cargo Tank History, stowage plan.
- Arrival&Departure/ Tank Condition of Water Ballas Tanks and
- Fuel Tanks
- Cargo Oil Tank Ullage Tab
- Last 3 Cargo Report
- Ballast Report
- Membuat DOS ( Dokument of security )
- Tank Inspection Report
- Membuat berita Acara pemeriksaan Tangki muat, ballast dan compartment lain yang ada.
Memastikan semua personil yang bertugas, memakai alat komunikasi (Portable radio) yang memiliki frequensi yang sama, sehingga semua siap pada posisi masing-masing.
Memastikan Fire hose terpasang dengan baik, standby pada manifold yang digunakan, dan semua peralatan SOPEP juga standby didekat manifold tersebut
Persiapan sebelum, saat dan sesudah selesai muat.
Memastikan Loading arms atau cargo hose sudah terpasang dengan baik, dan ada personil yang standby setiap saat dimanifold kapal. Dan juga sudah terpasang untuk Arde, untuk electric statis kapal dan darat sudah terpasang.
Memastikan semua tangki ballast tidak ada kontaminasi terhadap muatan/kebocoran, sehingga dipastikan pada saat kegiatan muat tidak ada pencemaran yang terjadi karena pembuangan air ballast.
.
Memastikan semua tangki ballast tidak ada kontaminasi terhadap muatan/kebocoran, sehingga dipastikan pada saat kegiatan muat tidak ada pencemaran yang terjadi karena pembuangan air ballast.
Melakukan komunikasi radio dengan darat sebelum dimulai pemompaan oleh terminal, dan melaporkan kesiapan kapal untuk menerima muatan.
Ketika Terminal dan kapal hendak memulai maka meminta agar dimulai dengan initial rate terlebih dahulu dan pastikan tidak ada kebocoran dan muatan diterima difirst tank (satu tangki muat pertama) untuk memastikan semua jalur sudah terbuka dengan baik. Jam muatan diterima didalam tangki muat dicatat jam tersebut di Time sheet dan konfirmasi dengan terminal sebagai jam mulai muat (Commence Loading Time)
Selama memuat diperhatikan tangki-tangki yang dimuat dan perpindahan tangki sesuai dengan squance yang dibuat sesuai dengan stowage plannya dan dicover dengan ballast tangki yang ada.
Memastikan semua peralatan beroperasi dengan baik, dan semua personil bekerja pada posisi masing-masing. Serta AB, bosun/pumpman selalu aktif untuk memeriksa pumproom, main deck dan tangki ballast untuk memastikan tidak ada kebocoran yang mengakibatkan terjadinya polu
Memeriksa scupper plug dalam keadaan baik, dan tidak ada yang tidak tertutup dan selalu dimonitor setiap waktu, dan melakukan pengawasan berkala sesuai dengan Ship/Shore Safety Checklist dan melaporkan kondisi semua peralatan ke CCR dan mencatat jam pelaporan dan diparaf oleh Perwira jaga.
Biasanya 1 jam sebelum selesai atau pada saat akan topping off, maka Chief officer akan standby untuk memonitor muatan yang dimuat sampai maksimal sesuai dengan stowage plan yang dimuat, dan memastikan muatan cukup sesuai dengan nominasi yang telah disepakati diawal sebelum muat.
Apabila dianggap perlu untuk reduce rate, segera menginformasikan ke pihak terminal untuk menurunkan rate pompa sesuai dengan topping off rate yang telah disepakati.
Setelah semua tangki muat telah terpenuhi sesuai dengan stowage plan, dan pemuatan telah selesai (Ship/Shore Stop). Maka sesegera mungkin untuk menutup manifold setelah ada instruksi dari terminal, dan mengeringkan line yang digunakan untuk mencegah terjadinya blocked atau sumbatan pada line yang digunakan
Menutup Kembali semua kerangan yang terbuka agar tidak ada muatan yang berpindah dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya.
Menutup semua system ventilasi yang ada, agar tidak kehilangan tekanan (Menjaga pressure dalam tangki muatan tetap positip) sehingga tetap dijaga oxygen content didalam tangki tetap dibawah 8%.
Melakukan pemeriksaan tangki muat dengan Loading Master dan surveyor sesuai dengan kondisi yang ada, menggunakan semua alat ukur yang ada dan tersertifikasi
- Melakukan perhitungan dan membandingkan angka BL dan SFAL, jika ada perbedaan perhitungan yang signifikan dilakukan pemeriksaan ulang dan investigasi ulang terhadap semua kompartement yang ada.
- Menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan antara lain :
- Time sheet
- Tanks Inspection Report.
- Quality and Sample Receipt.
- Berita acara pemeriksaan tangki muat, ballast tank dan compartment lainnya sesuai dengan kebutuhan.
- Mencatat dalam Oil Record book Part – 2, jumlah muatan pada masing-masing tangki muat dan total muatan yang dimuat dalam satuan Net. Meter kubik.
- Selama pelayaran diperhatikan temperatur dan tekanan muatan dalam masing-masing dan dicatat. Dan dipastikan tidak ada muatan yang berpindah dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya.
Tugas!
Setelah mempelajari materi diatas maka kerjakan tugas berikut :
Coba sebutkan alt alat penanggulangan pencemaran yang ada di kapal yang pernah saudara awaki.Sebutkan nama kapalnya ,jenis dan ukurannya. Jangan meniru punya teman karena beda kapal dan jenis serta ukurannya berbeda pula peralatan yang dimiliki kapal tersebut. Tugas tersebut agar dikirimkan kepada dosen pengampu sebelum pertemuan berikutnya.
0 comments